Tuesday, December 1, 2020

Akuntansi Manajemen "Just In Time" (JIT) Part I

 Just In Time

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur 
Mata Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu :
Ridwan Widagdo SE.,M.Si




 Disusun Oleh :
Nila Ernila (1414231087)
Perbankan Syariah



KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp. (0231) 481264 Fax. (0231) 489926
Tahun Ajaran 2016/2017



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb
      Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia kesehatan yang diberikan-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Pentingnya makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu-ilmu perpajakan yang kami.susun.

     Sistematika penulisan makalah ini terbagi menjadi 3 (tiga) bab dan beberapa sub bab dengan susunan sebagai berikut :
BAB I    :    PENDAHULUAN
Membahas uraian singkat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II   :  TINJAUAN TEORI
Berisi tentang uraian teori-teori yang berkaitan dengan just in time dalam akuntansi manajemen yang digunakan dalam penyusunan makalah ini.

BAB III :  PENUTUP
Berisi kesimpulan yang di dapat dari materi pembahasan, serta saran-saran yang dapat dijadikan referensi untuk pengembangan yang lebih baik dan bermanfaat.

      Makalah ini masih jauh dari kata sempurna karna kami tidak langsung tatapmuka pada pakarnya namun kami hanya mencari informasi dari buku-buku yang kami dapatkan, tetapi makalah ini dapat mencakup materi yang kami temakan dimakalah ini.Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini

       Penulis mengucapan terimakasih yang pertama kepada kedua orang tua yang dengan restunya juga restu Allah SWT, teman-teman dan dosen pembimbing, sehingga makalah ini dapat diselesaikan sedemikian adanya.



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
      Penerapan sistem JIT mempengaruhi kalkulasi biaya produk karena berpengaruh pada kemampuan suatu biaya untuk dapat ditelusuri, meningkatkan keakuratan kalkulasi biaya produk, menghilangkan kebutuhan akan alokasi biaya pusat jasa, dan mengubah perilaku serta kepentingan relatif dari biaya tenaga kerja langsung. Untuk memahami dan menghargai pengaruh tersebut, kita membutuhkan pemahaman fundamental mengenai produksi JIT dan bagaimana perbedaannya dengan produksi tradisional.

B.  Rumusan Masalah
      Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahannya adalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana pengertian Just In Time (JIT) ?
2.    Bagaimana Konsep Just In Time ?
3.    Bagaimana Sifat Dasar JIT ?

C.  Tujuan Penulisan
      Sesuai dengan permasalahan yang telah diajukan diatas, maka tujuannya untuk mengetahui lebih detail tentang dan dapat memotivasi pembaca untuk dapat mengetahui dan memahami just in time.

D.  Manfaat Penulisan
      Semoga hasil dari penelitian dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai berbagai hal yang ditemui di dalam mata kuliah akuntansi manajemen  dan sebagai bahan pertimbangan untuk belajar. Dapat menambah wawasan dan memperluas cakrawala dalam mengadakan penelitian.



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Just In Time
      Just In Time adalah sebuah teknik / sistem untuk menghilangkan segala aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah atau kontribusi bagi sebuah produk atau jasa.

      Pengertian just in time dalam akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan operasi manajemen dimana seluruh sumber daya akan dipakai hanya sebatas yang dibutuhkan saja tidak kurang dan tidak lebih. Dengan sistem Just In Time, perusahaan akan membuat sebuah produk hanya jika dibutuhkan saja dan hanya dalam jumlah yang diminta oleh para konsumennya dan tidak akan ada yang namanya timbunan barang.

      Tujuan just in time atau manfaat just in time adalah untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Dengan kata lain, Just In Time adalah sistem yang berguna untuk mengurangi atau menghilangkan persediaan untuk memangkas biaya-biaya operasional perusahaan.

B.  Konsep Just In Time
      Konsep just in time adalah sebagai berikut :
1.    Berfokus pada simplicity / kesederhanaan & tepat waktu
2.    Standar mutu yang tinggi
3.    Memusnahkan segala aktivitas yang tidak memberikan manfaat
4.    Menjunjung upaya perbaikan yang selalu berkelanjutan.

C.  Sifat Dasar JIT
      JIT, atau produksi just-in-time adalah suatu sistem tarikan permintaan (demand-pull system). Tujuan produksi JIT (JIT manufacturing) adalah untuk menghilangkan pemborosan dengan cara memproduksi suatu produk hanya jika diperlukan dan hanya dalam kuantitas yang diminta pelanggan. Tarikan permintaan produk adalah melalui proses produksi. Setiap oprasi menghasilkan hanya apa yang diperlukan untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Tidak ada produksi yang dilakukan sampai ada sinyal dari proses berikutnya yang mengindikasikan kebutuhan untuk berproduksi. Komponen dan bahan tiba hanya pada saat hendak digunakan dalam produksi. JIT mengasumsikan bahwa semua biaya selain bahan langsung digerakan oleh waktu dan ruang. JIT kemudian memfokuskan pada eliminasi pemborosan dengan menekan waktu dan ruang, Keberhasilan implementasi JIT membawa perbaikan secara signifikan seperti kualitas yang lebih baik, meningkatkan produktivitas, mengurangi tenggang waktu, mengurangi sebagian besar persediaan, mengurangi waktu persiapan (setup), menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan produksi. Sebagai contoh, Oregon Cutting Sytem (OCS), suatu pabrik bahan pemotong (untuk gergaji), peralatan penebangan kayu hutan, dan peralatan olahraga, dalam periode tiga sampai lima tahun telah mengurangi cacat hingga 80%, pemborosan hingga 50%, waktu setup atau persiapan dari jam menjadi menit (satu alat penekan memiliki waktu persiapan yang dikurangi dari 3 jam menjadi 4,5 menit), tenggang waktu dari 21 hari menjadi 3 hari, dan biaya produksi hingga 35%.[1]

D.  Dampak Persediaan Pembelian JIT (JIT purchasing)

      Mengharuskan pemasok untuk mengirim komponen dan bahan pada saat akan digunakan pada produksi. Keterkaitan pemasok adalah vital. Pasokan komponen harus berkaitan dengan produksi, yang berkaitan pula dengan permintaan. JIT mengeksploitasi keterkaitan pemasok dengan melakukan negosiasi kontrak jangka panjang dengan beberapa pemasok yang berlokasi sedekat mungkin dengan fasilitas produksi dan menetapkan keterlibatan yang lebih intensif dari para pemasok. Salah satu dampak dari cara tersebut adalah berkurangnya semua persediaan ke tingkat yang jauh lebih randah. Sebagai contoh, Mercedes Benz U.S International merencanakan untuk membuat kendaraan jenis sport yang pertama bagi perusahaan yang akan dipasarkan secara massal di Pabriknya di Vence, Alabama. Kendaraan tersebut merupakan aplikasi dari “etika penggerak biaya” yang baru. Untuk menghemat baik uang maupun waktu, daftar pemasok telah dipangkas menjadi 100 (dibandingkan 1000 untuk sedan E-class). Mercedes Benz menawarkan kontrak tahunan kepada pemasok sebagai ganti potongan harga 5%.[2]

Untuk materi sebelumnya, bisa klik disini !

0 comments:

Post a Comment