Benar-benar kejadian!!
Siganteng
pejuang cinta sejati Kim Byeong In terbunuh karena melindungi Ratu, tak ku
sangka dan tak kuduga huhuhu Kim Byeong In
Yah
begitulah drama, kadang tidak begitu adil untuk para secondlead wkwkwk. Namanya
juga pendekar, matinya aja keren, berlutut dan tegak, disini Byeong In tidak
terbunuh oleh tentaranya justru yang membuat surprise adalah secara tidak
langsung Bapaknya lah yang membunuh lewat orang suruhan yang padahal sasarannya
adalah Ratu.
Disini
mewek banget adegannya, “kamu ingat petak umpet saat kita masih kecil?, kuberi
waktu sampai hitungan kesepuluh, jadi lari dan bersembunyilah, apapun yang
terjadi, jangan menoleh kebelakang”, pastinya Ratu menolak, namun Byeong In
memaksa, hingga Ratu tidak punya pilihan. Benar-benar Ratu lari dan menghitung
dalam 10 hitungan disaat Byeong In dalam kondisi luka tusuk dan masih melawan
orang suruhan Bapaknya. Dalam hitungan Sembilan, pedang musuh menancap ke perut
Byeong In, dihitungan 10 Ratu berhenti dan menoleh, melihat pedang ditarik dari
perut Byeong In, dalam kondisi sekarat Byeong In tetap memikirkan Ratu, ketika
ia jatuh berlutut, Byeong In menengok dan berkata “sudah kubilang jangan
menoleh kebelakang”, sediiiiiih sediiiih banget, cinta ini luar biasa sekali
kisahnya.
Hanya
kenangan dengan Ratu yang Byeong In ingat didetik-detik terakhirnya “aku...
selalu menatapmu, aku bahkan melihat sisi dirimu... yang tidak kamu ketahui,
kenapa? Kenapa aku… tidak mengenalinya?.
Jadi dalam
episode sebelumnya Byeong In yakin bahwa dalam diri Ratu itu bukan So Yong,
Byeong In kesal dan tega untuk sepakat dengan kerajaan akan membawa kepala Ratu
dan Raja, hingga ia sendiri yang memerintahkan para tentaranya, tapi ternyata
Byeong In berubah fikiran sendiri, karena ternyata masih ada kenangan dalam
diri Ratu, sehingga ia menghianati misi itu.
Tak lama
dari kejadian itu, Ratu bertemu Raja dan memberikan kabar bahwa Dayang Choi dan
Hong Yeon dalam keadaan baik, mereka berkumpul dalam markas persembunyian dan
disini juga mereka merencanakan perebutan tahta kerajaan dari tangan jahat Ibu
Suri Agung dan Kim Jwa Geun.
Pesuruh
Kim Jwa Geun memberi kabar bahwa anaknya sudah gugur demi melindungi Ratu, ia
juga menceritakan bahwa ada pasukan yang menyerangnya dan tentara kerajaan
ketika mengejar Ratu, dalam pasukan itu ia juga melihat Raja masih hidup, jadi
Raja memang benar-benar pengikut Donghak.
Didalam kerajaan
Kim Jwa Geun dan Ibu Suri Agung kaget mengetahui Raja dan Ratu masih hidup, itu
artinya tahta akan berada ditangan Raja kembali dan mereka tidak akan bisa
mengatur dan menguasai istana, mendengar berita ini mereka tidak diam, bergegas
Kim Jwa Geun memberi orang suruhannya pistol dari inggris yang pelurunya
menyasar lebih cepat dan lebih jitu, Ibu Suri meminta agar pelantikan Raja baru
dipercepat dari jadwal, karena bisa dipastikan Raja dan Ratu akan menyerang ke
Istana untuk merebut tahta.
Kim Jwa
Geun yang sedang merasa dalam puncak walau anaknya gugur, “Raja dan Klan
Pungyang Jo akan menjadi bonekaku mulai sekarang” ia tetap membuat
rencana-rencana jahat. Raja baru yang akan dilantik ini ternyata ia masih kecil
dan dibawah umur, sehingga menurutnya ini akan mudah untuk dikendalikan.
Misi
Raja sudah dipersiapkan dengan permainannya pastinya dibantu dengan ide ide
luar biasa dari Ratu, singkat cerita permainan mereka dimulai dengan Raja dan
Ratu yang menyelinap dengan gerobak bahan makanan untuk memasuki istana,
disusul dengan para pasukan lain yang berada dipihak Raja.
0 comments:
Post a Comment