Arloji sudah ditangan Babe Sabeni,
saatnya menjalankan misi ke 2, Pengki, Babe, Somad, Aci, dan Aida bergegas
memecahkan misteri arloji itu, dari informasi yang didapat Aida saat disandera
Said, bahwa kabarnya Soekarno menyimpan emas besar-besaran di luar negri untuk
Indonesia, ini perkataan yang dikatakan oleh kolektor kepada Said, dan arloji
ini bisa dijadikan kunci untuk menuju tempat tersebut, “wah jangan-jangan nih
gara-gara arloji banyak orang mati” Babe bilang gitu. Somad yang sedang melihat
dan membolak balikan arloji ia menemukan tulisan koning splein, Babe mengerti
bahwa itu artinya monas.
Akhirnya dapat disimpulkan, mereka akan
mencarinya di Monas, singkat cerita ternyata benar ada satu ruang rahasia,
ruangan ini terbuka dengan mengkombinasikan kode dari arloji itu, posisi
ruangan ini justru dibalik pintu lift, benar saja disitu terdapat sebuah
diamond. Namun si jenius Somad merasa masih ada yang janggal.
“Poltak mana Poltak?” Tanya bos Hengki ke adiknya, ternyata Poltak yang bertarung dengan macan, saat ia menjalankan misinya dengan Pengki kerumah Said untuk mengambil arloji, ia kalah dan meninggalkan nama, bos Hengki mendapat kiriman masker yang selalu digunakan oleh Poltak, sebenarnya ini seperti manusia robot sama seperti Bela, dan penutup muka itu sejenis alat untuk menyimbolkan bahwa ia adalah robot, begitu maksud ceritanya. Bos Hengki sangat marah dan memerintahkan anak buahnya untuk menyerang si Biang Kerok.
Disisi lain, Pengki dan timnya menuju kerumah Mpok Lela untuk membahas temuannya. “Sabeni! Pengki! Keluar lo, gue obrak abrik nih tempat kalo lu pada nggak keluar” tiba-tiba ada yang teriak didepan rumah Mpok Lela, Mpok Lela yang masih menggunakan handuk setelah mandi dia keluar untu menemui orang itu, “Yaelaaah bacot gede amat ya!!” saut Mpok Lela yang kesal, Enyak Juleha juga nggak kalah dong “eehhh bacot-bacot gue terserah..” tiba-tiba diam dan bertatapan, terjadilah perang dunia ke dua Hahaha, Mpok Lela dengan handuknya ditambah Babe Sabeni yang masih ada didalem, walah walah.
Disaat mereka berdua berkelahi, Babe dan
Pengki keluar, keadaan semakin runyam, tapi sesaat dan mereka diam melihat
gerombolan hitam menyerang “Hei biang keror keluar moncong kau, penghianat kau”
Teriak Bos Hengki, sebenarnya tujuan Pengki ingin mengembalikan arloji itu ke
Hengki tapi sama si Babe ditahan, sedangkan Hengki justru hanya menerima tanda
kematian dari Poltak si pengikut setianya itu. Babe dengan santainya maju dan
menghadapi rombongan itu, ini mah soal enteng sama si Babeh, disini ada
perkelahian lucu, yah singkatnya sih pasti Babe menang, barulah bosnya ditarik
maju setelah semua anak buahnya kalah, “sini lo.. sini lo, lo tau siapa gue?”
teriak Babe “iyah be, ampun be, Babe bapaknya Pengki” dengan nada bataknya
Hengki menjawab ketakutan, “tau nggak lo siapa nama gue? Sabeni, gue Sabeni”
tegas Babe yang kesal, barulah si botak Hengki ini tau bahwa yang dia hadapi
itu jagoan betawi.
Pengki terdiam didepan rumah Babe,
sendiri dilarutnya malam, dia lagi bingung karena dapat misi ke Kalimantan
untuk memecahkan misteri emas itu, tapi mau nggak mau yah, mereka harus kesana.
Aci, Somad, dan Pengki menuju hutan dan mengikuti arah mata angin sesuai
putunjuknya, sampai dititik terdekat lokasi tujuan, tiba-tiba alat itu mati
dan Pengki tiba-tiba merasa tasnya
berat, setelah dilihat ternyata diamond itu menyala semakin terang jika mendekati
arah yang benar. Ditengah perjalanan, Aci melihat kerangka manusia berserakan,
pastinya si centil ini teriak “itu bekas praktek biologi, santai dong” ucap si
jenius yang agak kacau itu alias Somad, akhirnya mereka melanjutkan karena
sudah terlanjur disitu
Pengki yang memimpin perjalanan dengan
memegang batu berlian, tiba-tiba menghilang menurut penglihatan Aci dan Somad,
namun Pengki kembali dan ia muncul, ternyata itu adalah tempat emasnya.
Ditengah kesenangan mereka bertiga,
Hengki dan anak buahnya menyergap keberadaan mereka, ini sudah direncanakan
oleh Hengki sebelumnya bahwa ia akan membiarkan Pengki dan teman-teman
memecahkan misterinya, ketika hasil sudah ada, baru Hengki menyergap, alias
tahu enaknya saja.
Namun berkat si Babe yang selalu
memantau, akhirnya aksi Hengki digagalkan, dan arloji itu diserahkan kepada
keturunan pemiliknya yang saat itu berperan sebagai kepala suku di hutan
tersebut.
Ceritanya lucu banget dan Reza Rahadian
yang berperan menjadi Biang Kerok ini sangat mirip yah, jadi film ini recommended
banget buat temen-temen yang mau nonton.
Streaming & Download, klik disini
0 comments:
Post a Comment