Pengkajian mendalam dan sistematis terhadap ilmu, kriteria-kriteria dalam perolehannya dengan keterbatasan-keterbatasannya serta cara menjustifikasi ilmu tersebut dikenal dengan nama epistemologi, epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu, sehingga epistemologi dikenal dengan nama filsafat ilmu atau teori ilmu.
Epistemologi membahas secara mendalam segala sesuatu mengenai proses yang terlihat dalam usaha manusia untuk memperoleh ilmu. Epistemologi Islam memiliki kekhasan yang tidak dimiliki epistemologi Barat ataupun peradaban lainnya yang pernah ada, oleh karena itu tulisan ini akan memaparkan aspek epistemologi yang berkaitan dengan objek ilmu dan sumber-sumber ilmu dalam perspektif Islam.
Objek Ilmu
Dalam pandangan alam Islam yang membentuk epistemologi Islam, secara ontologis terdapat dua alam yang dikenal dan disebut dalam Al-Qur’an, yaitu alam metafisik dan alam fisik atau yang tampak, alam metafisik atau alam absolut tersebut tidak diketahui oleh manusia kecuali melalui wahyu karena hanya Allah swt yang mengetahui yang ghaib.
Al-An’am ayat 50
"Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"
Kedua jenis alam tersebut menyebabkan ada dua jenis ilmu yang disebutkan dalam Al-Qur’an yaitu ilmu tentang alam metafisik dan ilmu tentang alam fisik. Manusia diberkahi oleh fakultas perseptif internal yang dapat menerima pengalaman tentang alam metafisik yang dalam Al-Qur’an disebut dengan hati atau qalb. Ilmu tanpa bimbingan wahyu hanya akan menyebabkan kerusakan yang dahsyat, hal ini menunjukan bahwa Al-Qur’an menyatakan dirinya sebagai pembimbing dan petunjuk bagi manusia didalam alam metafisik atau alam absolut. Sedangkan representasi alam fisik dapat dirasakan secara langsung oleh fakultas eksternal dan melalui akal, namun mengandalkan ilmu pancaindra dan akal semata tanpa iman, manusia tidak akan mampu mencapai petunjuk Allah swt.
Sumber-Sumber Ilmu
Islam mengajarkan bahwa Allah swt merupakan sumber dari segala sesuatu
At-Thaha ayat 98
"Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu".
Sumber ilmu yang primer dalam epistemologi Islam adalah wahyu yang diterima oleh Nabi yang berasal dari Allah swt. Sumber ilmu dalam epistemologi Islam ditekankan kepada: pertama, kalam Allah berupa kitab suci Al-Qur’an, kedua adalah Nabi atau Rasulullah sebagai penerima wahyu yang merujuk pada hadits. Namun demikian, epistemologi Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah juga mengafirmasi sumber ilmu lainnya, yaitu akal (aql) dan hati (qalb) serta indra-indra yang terdapat dalam diri manusia.
Sumber ilmu yang primer dalam epistemologi Islam adalah wahyu yang diterima oleh Nabi yang berasal dari Allah swt. Sumber ilmu dalam epistemologi Islam ditekankan kepada: pertama, kalam Allah berupa kitab suci Al-Qur’an, kedua adalah Nabi atau Rasulullah sebagai penerima wahyu yang merujuk pada hadits. Namun demikian, epistemologi Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah juga mengafirmasi sumber ilmu lainnya, yaitu akal (aql) dan hati (qalb) serta indra-indra yang terdapat dalam diri manusia.
0 comments:
Post a Comment