Rara (Jessica Mila) yang terlahir dengan
gen gemuk, rambut keriting mengembang dan kulit sawo matangnya yang eksotis
warisan dari sang ayah, dan adiknya Lulu (Yasmin Napper) mengikuti gen sang ibu
mereka Debby (Karina Suwandi) yang tak lain seorang peragawati tahun 1990-an.
Rara sendiri bekerja sebagai manajer riset di perusahaan kosmetik bernama
Malati, meski mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari lingkungan
kerjanya, namun ia tetap mencintai pekerjaannya, untung ada si Abang Dika nih
(Reza Rahadian), kekasih yang mencintai Rara apa adanya. Suatu ketika, muncul
peluang bagi Rara untuk naik jabatan di perusahaan, tapi bos Rara, yakni Kelvin
(Dion Wiyoko) menyayangkan penampilan Rara yang dirasa kurang pantas dengan
jabatan yang akan ditempati. Gimana nih menurut kalian, berhasilkah Rara
membuktikan dirinya?.
Film ini rilis tanggal 19 Desember 2019,
disutradarai oleh Ernest Prakasa, film ini berhasil memikat 96% penonton
menyukainya, dan film seperti ini bisa dibilang langka sih di Indonesia karena
dengan karakter pemeran utamanya yang unik, memberikan kesan tersendiri bagi
penontonnya. Film ini termasuk film unggulan Indonesia yah karena untuk
rata-rata film Indonesia mendapat rating 7 saja itu sudah bagus dan jarang sih,
makanya kalo Ernest mau keluarin film tuh ditunggu-tunggu banget, terutama sama
penyuka film komedi.
Dari kecil memang Rara sudah diperlakukan
berbeda oleh orang-orang dilingkungannya, namun sang ayah begitu menyayangi
Rara, Rara sudah mulai ingin diet karena sindiran orang-orang (malangnya si
Rara kecil), tapi sang ayah yang gemuk mempengaruhi Rara kecil “nggak papa
sekali-sekali”, tujuannya sangat baik, ayah mau menghibur Rara dengan
memberikan makanan-makanan enak agar Rara puas. Sang ibu yang terbiasa dengan
tubuh ideal, ia selalu menjaga pola makan, sehingga ia ingin menerapkan kepada
anak-anaknya, tapi sang ayah merasa bahwa saat itu anak-anaknya masih
pertumbuhan.
Telfon bordering, Rara yang sedang belajar bersama adiknya tetap fokus dan ibu bergegas untuk mengangkat telfon, “Haloo” telfon jatuh dengan pandangan kosong dari sang ibu, bapak sudah meninggal dalam sebuah peristiwa.
Beberapa tahun kemudian setelah Ibu
menjual rumah peninggalan Ayah, Rara yang tetap konsisten dengan pola makannya
yang mungkin sudah menjadi sebuah kebiasaan hingga ia memiliki berat badan
mencapai 78,8 Kg. Sebetulnya Ibu Rara sering mengkritik hal ini dan Rarapun
sering merasa rendah diri dengan penampilannya, lain dengan sang adik, Lulu
justru semakin cantik, banyak mendapat pujian dan saat ini Lulu menjadi
selebgram, dia juga punya pacar seorang selebgram, pastinya ganteng dan kaya
kan. Tapi Rara juga nggak kalah, ia juga punya pacar, Abang Dika yang selalu
setia dan menerima apa adanya.
Rara dan Dika sama-sama memiliki simpati
kepada anak-anak pinggiran yang tidak bisa sekolah, sehingga mereka berdua
sepakat membuat sekolah untuk anak-anak itu, sweet banget yah. Kalian pasti
nggak nyangka, Bang Dika yang begitu menerima Rara dengan tubuhnya yang gemuk, rambutnya
keriting mekar dan kulitnya yang sawo matang, ternyata Dika adalah seorang
fotografer model-model cantik, pastinya nggak jaranglah dari model-model itu
yang ngajakin Dika nongkrong atau bahkan dating? Tapi apa sih yang bikin Dika
cinta dan setia banget sama Rara ?. “Nyari yang cantik itu gampang, yang susah
itu nyari yang cocok”, ini jawaban Dika.
Perusahaan kosmetik? apa yang terfikir
dalam benak kalian tentang perusahaan itu? memproduksi kosmetik? dipenuhi
orang-orang modis? bener banget, bisa dibayangkan gimana posisi Rara disitu?,
yah dia sangat lain dari pada yang lain, layaknya pekerja kantoran apalagi di
perusahaan kosmetik, sepatu hills untuk wanita, rok, dres, gaya rambut, semua
terlihat perfect didukung dengan tubuh yang ideal, tapi apakah Rara
mengenakannya? tidak, dan sangat jauh dari itu, Rara yang apa adanya ia
mengenakan celana longgar, baju panjang besar dan setiap pagi membawa dua bubur
untuk sahabatnya, disaat teman-teman kantor wanitanya sarapan salad atau roti
satu potong.
Pada suatu hari semua karyawan diminta
kumpul dan ternyata Syila manajer riset perusahaan ini mengundurkan diri karena
sebuah masalah yang tidak diceritakan disini, ini adalah kesempatan untuk Rara
yang sudah bekerja paling lama di Malati, Rara sebetulnya ingin menempati
posisi ini hingga ia memberanikan diri untuk bertanya kepada bos Kelvin, bahwa
siapa yang akan menggantikan posisinya “kita sama-sama tau Ra, lo yang paling
lama, tapi masalahnya diindustri ini isi kepala aja nggak cukup, penampilan juga
penting, karena kita harus mewakili brand Malati pas ketemu media, investor,
yah macem-macem lah, gue akan ngajuin nama Marsya ke nyokap” jawab Kelvin.
Mulanya Rara menyerah, tapi ada sebuah
peristiwa ditoilet, ia sedang didalam toilet dan tidak sengaja teman-teman
kantor Rara, Marsya. Irene dan Wiwid masuk untuk berdandan, dan mereka
membicarakan tentang pengganti Syila, “Sya lo tu baru tapi langsung meroket,
gue yakin lo bisa gantiin mba Syila, Rara mana pantes mimpin kita” “Mimpin?
belajar dandan dulu, gimana ?” jawab Marsya. Rara menangis didalam, tapi kali
ini ia bukan menyerah, justru ia semakin tertantang, Rara langsung menemui Kelvin,
ia meminta waktu 3 bulan untuk membuktikan bahwa ia bisa merubah penampilannya
dan ia bisa menggantikan Syila sebagai manajer riset di Malati.
Nonton atau download, bisa klik disini
0 comments:
Post a Comment