Wednesday, December 30, 2020

Imperfect: Karir, Cinta & Timbangan (Cerita, Download dan Streaming) Part II

 Part I

      Disisi lain Dika yang sedang pusing memikirkan hutang orang tuanya dari sebelum bapaknya meninggal dan hingga saat ini masih belum dibayar, kali ini pemberi utang itu menagih bunganya, padahal hutang pokoknya itu sudah lunas. Lulu yang sedang merasa rendah diri dengan komentar-komentar dari followers di instagramnya, ia sering sedih dan semakin giat olahraga bersama sang kaka Rara yang sedang menjalankan misinya untuk kurus dalam 3 bulan.

      Tepukan gemuruh dari ruangan di tim Rara, kenapa yah ? hihihi

      Yeaaaahh Rara berhasil memecahkan tantangan itu dan mendapatkan posisi manajer riset dengan penampilan barunya yang super perfect

      Tak tik tak tik.. suara ketikan Ibu manajer yang super sibuk, tiba-tiba mendapat telfon dari mas fotografer, “iya Dik” Rara menjawab telfon, “lagi sibuk yah” Tanya Dika, “lumayan, kenapa?”, timpal Rara, “nggak, mau cerita aja” jawab Dika, “Hmmmm” respon rara sambil menghela nafas, “oh yaudah nanti aja” jawab Dika yang mengerti bahwa Rara merasa keberatan untuk waktunya diganggu.

      Rara keluar ruangan dan mengajak sahabatnya Fefey ke foodcourt, setelah mengambil makanan, mereka mencari tempat duduk dan Marsya memanggil mereka untuk bergabung dimejanya, akhirnya Rara mengajak Fey untuk bergabung, “waw Ra sepatu kamu bagus banget yah?” mulai Marsha, “ternyata setelah dicoba, nggak begitu susah yah pakai hills” jawab Rara, “Fey, lu nggak mau ikutan tuh, pakai hills rasanya lebih bermartabat menjadi seorang wanita” saut Irene, kemudian Wiwid, Marsha, dan disusul Rara mengiyakan hal itu dan mengulang kata tersebut, sontak Fey yang sedang menarik kursi itu tidak menyangka sehingga ia meminta untuk dirinya duduk di meja yang berbeda saja, sendiri.


      “Gimana Ra? Jadi lo yang sekarang, ada yang beda nggak?” Tanya Kelvin yang lagi gim bareng Rara “Beda sih mas, dulu kan insecure banget, sekarang yah lebih PD” jawab Rara. Memang penampilan itu penting temen-temen, tidak perlu mengharuskan diri untuk menjadi secantik wanita yang kita jadikan rolemodel, tapi setidaknya kita berusahalah untuk menjadi rapih dan patas dilihat.

      Rara dijemput oleh Dika untuk ke sekolah, Rara keluar dengan dress lengan pendek, Dika menanyakan apa kamu nyaman dengan pakaian seperti itu, karena kita mau ke sekolah, dan Rara mengatakan aman koq dia merasa nyaman, seketika Dika bergegas untuk memberikan helm kepada Rara, namun Rara meminta untuk menggunakan taksi yang sudah dipesan sebelumnya dengan alasan panas, karena Rara sudah mulai berubah, saat ini ia sangat menjaga penampilannya, dijam siang-siang seperti ini, matahari akan dengan sangat singkat menggosongkan kulit, maka dari itu Rara tidak mau kulitnya menghitam, Dika diam dan mengatakan “oh yaudah, it’s oke, kalo gitu aku duluan yah”.

      Rara datang ke sekolah tepat setelah kelas ditutup oleh Dika, hebatnya Dika, aku jujur sebagai penikmat film, aku terenyuh banget dengan perlakuan Dika terhadap Rara, dia nggak marah sama sekali, justru ketika Rara datang, Dika langsung menghampiri, ketika Rara minta maaf karena macet, justru Dika dengan sangat lembut mengatakan “kan udah aku bilang”, sungguh langka sekali laki-laki seperti ini.

      Dika bersama dengan anak-anak didikannya bersama-sama menghias tempat tanpa atap yang mereka sebut sebagai sekolah untuk merayakan ulang tahun Rara, mereka menghias dari siang untuk acara nanti malam jam 8. Rara yang ingin keluar kantor, bertemu Marsha dan mereka bercakap akhirnya Marsha mengajak ngewine untuk merayakan ulang tahun Rara yang ke 28, Rara yang baik tidak bisa menolak, akhirnya ia mengiyakan. “Ra bangun Ra, katanya mau pergi, ini udah jam setengah 9 loh” suara Wiwid membangunkan Rara yang mabok, Marsha yang dengan sengaja membuat acara Rara berantakan justru ia tersenyum, padahal ia tau kalau Rara ada acara jam 8. Rara datang ke sekolah dan pastinya telat banget hingga semua anak-anak tertidur disitu, Dika yang meminta Ibunya membuat tumpeng dan mempersiapkan semuanya, otomatis kesal dan marah terhadap Rara, hal yang keterlaluan dari Rara adalah ia mengatakan bahwa ia akan membayar semua yang sudah dipersiapkan oleh Dika, sungguh Dika tidak terima dengan perkataan Rara.

      Keesokan harinya Fey memanggil Rara dan mengatakan “ Dika cerita semua kejadian tadi malem” Rara marah dan mengatakan bahwa Fey tidak tahu apa-apa, “Ra, lo kenapa sih, apa yang lo kejar” saut Fey yang mulai meninggi, “yah ngejer hal-hal yang selama ini nggak bisa gue dapetin” jawab Rara, “lo boleh ngejar apapun yang lo mau, tapi inget Ra, lo juga bisa kehilangan apa yang lo milikin” tegas Fey.

Part III

Nonton atau download, bisa klik disini

0 comments:

Post a Comment