Disisi lain Dika yang sedang pusing
memikirkan hutang orang tuanya dari sebelum bapaknya meninggal dan hingga saat
ini masih belum dibayar, kali ini pemberi utang itu menagih bunganya, padahal
hutang pokoknya itu sudah lunas. Lulu yang sedang merasa rendah diri dengan
komentar-komentar dari followers di instagramnya, ia sering sedih dan semakin
giat olahraga bersama sang kaka Rara yang sedang menjalankan misinya untuk
kurus dalam 3 bulan.
Tepukan gemuruh dari ruangan di tim Rara,
kenapa yah ? hihihi
Yeaaaahh Rara berhasil memecahkan
tantangan itu dan mendapatkan posisi manajer riset dengan penampilan barunya
yang super perfect
Tak tik tak tik.. suara ketikan Ibu
manajer yang super sibuk, tiba-tiba mendapat telfon dari mas fotografer, “iya
Dik” Rara menjawab telfon, “lagi sibuk yah” Tanya Dika, “lumayan, kenapa?”,
timpal Rara, “nggak, mau cerita aja” jawab Dika, “Hmmmm” respon rara sambil
menghela nafas, “oh yaudah nanti aja” jawab Dika yang mengerti bahwa Rara
merasa keberatan untuk waktunya diganggu.
Rara keluar ruangan dan mengajak
sahabatnya Fefey ke foodcourt, setelah mengambil makanan, mereka mencari tempat
duduk dan Marsya memanggil mereka untuk bergabung dimejanya, akhirnya Rara
mengajak Fey untuk bergabung, “waw Ra sepatu kamu bagus banget yah?” mulai
Marsha, “ternyata setelah dicoba, nggak begitu susah yah pakai hills” jawab
Rara, “Fey, lu nggak mau ikutan tuh, pakai hills rasanya lebih bermartabat
menjadi seorang wanita” saut Irene, kemudian Wiwid, Marsha, dan disusul Rara
mengiyakan hal itu dan mengulang kata tersebut, sontak Fey yang sedang menarik
kursi itu tidak menyangka sehingga ia meminta untuk dirinya duduk di meja yang
berbeda saja, sendiri.
“Gimana Ra? Jadi lo yang sekarang, ada yang beda nggak?” Tanya Kelvin yang lagi gim bareng Rara “Beda sih mas, dulu kan insecure banget, sekarang yah lebih PD” jawab Rara. Memang penampilan itu penting temen-temen, tidak perlu mengharuskan diri untuk menjadi secantik wanita yang kita jadikan rolemodel, tapi setidaknya kita berusahalah untuk menjadi rapih dan patas dilihat.
Rara dijemput oleh Dika untuk ke sekolah,
Rara keluar dengan dress lengan pendek, Dika menanyakan apa kamu nyaman dengan
pakaian seperti itu, karena kita mau ke sekolah, dan Rara mengatakan aman koq
dia merasa nyaman, seketika Dika bergegas untuk memberikan helm kepada Rara,
namun Rara meminta untuk menggunakan taksi yang sudah dipesan sebelumnya dengan
alasan panas, karena Rara sudah mulai berubah, saat ini ia sangat menjaga
penampilannya, dijam siang-siang seperti ini, matahari akan dengan sangat
singkat menggosongkan kulit, maka dari itu Rara tidak mau kulitnya menghitam,
Dika diam dan mengatakan “oh yaudah, it’s oke, kalo gitu aku duluan yah”.
Rara datang ke sekolah tepat setelah
kelas ditutup oleh Dika, hebatnya Dika, aku jujur sebagai penikmat film, aku
terenyuh banget dengan perlakuan Dika terhadap Rara, dia nggak marah sama
sekali, justru ketika Rara datang, Dika langsung menghampiri, ketika Rara minta
maaf karena macet, justru Dika dengan sangat lembut mengatakan “kan udah aku
bilang”, sungguh langka sekali laki-laki seperti ini.
Dika bersama dengan anak-anak didikannya
bersama-sama menghias tempat tanpa atap yang mereka sebut sebagai sekolah untuk
merayakan ulang tahun Rara, mereka menghias dari siang untuk acara nanti malam
jam 8. Rara yang ingin keluar kantor, bertemu Marsha dan mereka bercakap
akhirnya Marsha mengajak ngewine untuk merayakan ulang tahun Rara yang ke 28,
Rara yang baik tidak bisa menolak, akhirnya ia mengiyakan. “Ra bangun Ra,
katanya mau pergi, ini udah jam setengah 9 loh” suara Wiwid membangunkan Rara
yang mabok, Marsha yang dengan sengaja membuat acara Rara berantakan justru ia
tersenyum, padahal ia tau kalau Rara ada acara jam 8. Rara datang ke sekolah
dan pastinya telat banget hingga semua anak-anak tertidur disitu, Dika yang
meminta Ibunya membuat tumpeng dan mempersiapkan semuanya, otomatis kesal dan
marah terhadap Rara, hal yang keterlaluan dari Rara adalah ia mengatakan bahwa
ia akan membayar semua yang sudah dipersiapkan oleh Dika, sungguh Dika tidak
terima dengan perkataan Rara.
Keesokan harinya Fey memanggil Rara dan
mengatakan “ Dika cerita semua kejadian tadi malem” Rara marah dan mengatakan
bahwa Fey tidak tahu apa-apa, “Ra, lo kenapa sih, apa yang lo kejar” saut Fey
yang mulai meninggi, “yah ngejer hal-hal yang selama ini nggak bisa gue
dapetin” jawab Rara, “lo boleh ngejar apapun yang lo mau, tapi inget Ra, lo
juga bisa kehilangan apa yang lo milikin” tegas Fey.
Nonton atau download, bisa klik disini
0 comments:
Post a Comment