Tristan atau biasa dipanggilan Bang
Tristan, pria yang nggak lulus-lulus kuliah sampe ditinggalin sama pacarnya.
Dia cool, punya pendirian, sangat berprinsip, namun dia orang yang agak keras
kepala. Tristan adalah pemilik “Toko Barang Mantan” toko ini membeli dan
menjual barang-barang dari orang-orang yang memiliki kenangan berupa barang
dari atau dengan mantannya, tidak sulit untuk menjual barang disini, hanya saja
setiap penjual yang menjual barang di toko ini harus menceritakan sejarah dari
barang tersebut hingga membuat pemilik toko ini tertarik dengan sejarah dari
barang tersebut.
Kalo difikir-fikir sebenarnya laku nggak
sih dagangan di toko ini? secara logika dan secara pengalaman, saya sendiri
tidak atau belum pernah melihat jenis toko seperti ini, mereka menjual barang
bekas entah berfaedah atau tidak barangnya, namun yang menjadi value disini adalah sejarah dari barang
tersebut, yah mungkin bagi sebagian orang yang cinta atau punya kepribadian
tertentu dengan sejarah mungkin mereka akan tertarik, nggak gampang loh
mendirikan toko unik seperti ini, tapi kenapa yah koq Tristan mau dan bertahan
untuk membuka toko ini? Simak ceritanya disini!
Tristan memiliki dua pegawai, yakni Amel
dan Aidil, mereka yang melayani penjual atau pembeli yang datang, Amel biasanya
melayani orang-orang yang datang untuk menjual barang dan pastinya tugas yang
utama adalah mendengarkan cerita dari penjual yang abis putus cinta, kebayang
nggak? Orang putus itu ada yang baik-baik ada yang dengan pertengkaran, kalo
yang putus baik-baik dia datang membawa barang kenangan dan membawa cerita atau
kenangan sedihnya uhuhuhu, bahkan ada yang ceritanya sampe nangis, kalo yang
datang itu abis putusnya karena sebuah pertengkaran, mereka bakal cerita sambil
marah-marah, ahahaha.. yang kena marah siapa? Yah si Amel itu wkwkwk.
Toko barang mantan adalah toko jual beli
barang-barang mantan bagi orang-orang yang ingin move on dari mantannya. Sebagai pencetus ide, pendiri, dan pemilik,
Tristan rela meninggalkan kuliah hukumnya demi bisa fokus mengembangkan toko
ini bersama sahabatnya, Amel dan Rio. Berbagai macam kisah-kisah sedih, lucu,
dan absurd tentang barang-barang tersebut menjadi makanan mereka sehari-hari.
Silih berganti orang-orang yang datang ke toko ini, mereka selalu melayani dengan senang hati, kali ini ada yang beda dan sedikit spesial, disuatu pagi tiba-tiba suara pintu terbuka dan didepan toko sudah berdiri seorang wanita cantik, tersenyum melihat Tristan, kali ini tamu tokonya spesial, so Amel dan Rio langsung keluar dan yang melayani tamu ini adalah bos Tristan. Wanita ini pembawaannya calm and smart. Gadis ini adalah Laras mantan Tristan yang paling berkesan. Cara Tristan nembak Laras ini unik dan legend banget sih. Setelah mereka ngobrol lumayan lama lah untuk sebuah pemanasan mantan yang udah lama nggak ketemu, Laras mengutarakan maksudnya untuk mengundang Tristan dalam pernikahannya. Trsitan yang belum move on itu terdiam dan tetap berpura-pura untuk welcome dengan undangan itu.
Next day
Laras datang lagi, entah gadis satu ini sepertinya juga belum move on dari Bang Tristan nih, karena
dia dateng cuma buat nanyain souvenir
yang bagus dari tiga pilihan, alasan yang kurang penting buat dateng sih
hihihi. Nah untuk ketiga kalinya Laras ini dateng ke toko lagi, tapi kali ini ia
memberikan kabar sedih, dia udah mutusin pertunangannya dengan sang calon
huhuhu, tapi ini bisa jadi kabar bagus buat Trsitan :D, Laras dateng sekalian
nitipin cincin tunangannya untuk dijual di toko barang mantan, setelah kejadian
ini hubungan mereka mulai akrab dan lebih intens juga ketemunya.
Ada hal yang mengejutkan ditengah film
ini, ternyata Tristan memiliki bad
relation dengan keluarganya terutama sang ayah, pantesan dari penampilannya
Tristan ini terlihat seperti kurang terurus. Setelah mendengar kabar putusnya
Laras, Tristan bertekad untuk melanjutkan kuliahnya yang tinggal skripsi, namun
ketika Tristan menghadap dekan, skripsinya ditolak oleh kampus, ia diminta untuk melunasi beberapa pembayaran
kampusnya, ditambah toko miliknya sedang sepi dan belum memiliki uang untuk
bayar sewa, Tristan marah, namun marah tidak akan menyelesaikan masalah, so dia
memikirkan jalan keluarnya dan mendapatkan ide untuk menjual semua barang yang
Tristan miliki, Tristan meminta Rio dan Amel untuk memposting barang-barang
tersebut secara online untuk dijual dengan cerita karangan, namun Amel tidak
setuju karena menurut Amel ini membohongi pembeli, Tristan yang keras kepala
menyaut lagi hingga Amel keluar dari toko tersebut, dari pertengkaran itu juga
Rio merasa sakit hati dengan perkataan Tristan, walau tanpa Amel, Tristan tetap
melanjutkan rencananya, disisi lain hubungan Tristan dengan Laras justru
semakin baik.
Lanjut Part II
Nonton atau download, bisa klik disini
0 comments:
Post a Comment