Monday, January 11, 2021

Filsafat Ilmu - Ilmu dan Adab dalam Islam III

 



Adab Akademik Ilmuwan (Adab Al-‘Alim)
Adab Ilmuan terhadap dirinya Dirinya Sendiri
      Adab merupakan hal yang amat penting yang harus diperhatikan oleh setiap ilmuwan, agar ilmu yang dimilikinya menjadi penghias kebaikan dan teladan bagi kehidupan. Dengan adab akan lahir dari setiap ilmuwan kepribadian yang patut dicontoh dan dijadikan teladan kehidupan, adab tersebut terdiri dari dua belas, yakni:

      Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan merasa diawasi oleh-Nya, baik ketika sendiri atau dalam keramaian, dengan demikian akhlaknya akan tetap terjaga, baik lisan, perbuatan, pemikiran, pemahaman atau amanah keilmuannya.

      Hendaknya setiap ilmuwan memelihara ilmunya, sebagaimana para ulama salaf memeliharanya, artinya ia senantiasa menjaga ilmunya agar tidak jatuh terhadap hal-hal yang hina, seperti menukar ilmu dengan segala hal yang bersifat materi duniawi, sehingga dirinya terhalang dalam menyampaikan kebenaran karena kebenaran yang ada pada ilmunya sudah tergadaikan dengan dunia.

      Hendaknya setiap ilmuwan bersifat zuhud dalam urusan duniawi, artinya dia tidak menggantungkan ilmunya pada kepentingan duniawi.

      Setiap ilmuwan tidak menjadikan ilmunya sebagai alat untuk mencapai kepentingan-kepentingan duniawi, berupa jabatan, kekayaan, popularitas atau untuk bersaing dengan orang lain.

      Hendaknya setiap ilmuwan menghindari segala profesi atau tempat-tempat yang secara syariat dan adat dipandang kurang bermartabat.

      Hendaknya setiap ilmuwan menjaga syi’ar-syi’ar keislaman, seperti melazimkan shalat berjamaah dimasjid, menyebarkan salam, baramar ma’ruf nahi munkar, serta sabar dan santun dalam bersikap.

     Hendaknya setiap ilmuwan menjaga amalan-amalan sunnah baik ucapan atau perbuatan, seperti rutinitas membaca Al-Qur’an, menjaga shalat sunnah, puasa sunnah, qiyamul lail, berdzikir, bershalawat, dan bertasbih.

      Setiap ilmuwan hendaknya memiliki loyalitas yang tinggi terhadap masyarakat, memperlakukan mereka dengan akhlak yang mulia.

      Hendaknya setiap ilmuwan mensucikan dirinya dari segala bentuk akhlak tercela dan menghiasi dirinya dengan akhlak terpuji baik lahir maupun batin.

      Hendaknya setiap ilmuwan rajin menambah wawasan keilmuannya dengan cara memperbanyak membaca, menghafal, menganalisa, mengkaji masalah, meneliti, dan menuangkannya dalam bentuk karya ilmiah.

      Setiap ilmuwan tidak segan untuk belajar kepada orang yang berada dibawahnya, baik secara usia, kedudukan maupun nasib.

      Setiap ilmuwan memiliki keahlian dalam dunia tulis menulis, khususnya dalam bidang yang ditekuninya.

0 comments:

Post a Comment